Selasa, 23 November 2010

MEMPERLEBAT BUAH-BUAHAN SECARA CEPAT

Pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan semakin meningkatnya pendapatan dan kesadaran terhadap gizi, menyebabkan permintaan buah-buahan juga meningkat.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, peluang ekspor buah-buahan Indonesia juga cukup besar. Permintaan akar buah-buahan tropika, seperti pisang, durian, rambutan, manggis, duku, sawo, dan alpukat semakin meningkat.
Beberapa hal yang ikut mendorong usaha pengembangan tanaman buah-buahan adalah harga buah-buahan yang cukup baik dan pemasaran yang cukup lancer. Selain sarana teknologi, pupuk, dan obat-obatan yang tersedia dalam jumlah cukup dan mudah didapatkan, usaha pembibitan buah-buahan juga sudah berkembang baik.
Usaha pembibitan yang menghasilkan bibit bermutu dalam jumlah yang memadai merupakakan tahap awal yang sangat menentukan keberhasilan pengembangan buah-buahan.
Usaha perbanyakan tanaman buah-buahan perlu semakin giat dilaksanakan karena masih banyak jenis buah-buahan khas Indonesia belum dimanfaatkan. Selain itu, tanaman buah-buahan memegang peranan penting dalam kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Salah satu cara memperlebat buah-buahan yaitu secara generatif.
Perbanyakan secara generative adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. Perbanyakan tanaman dengan biji ini merupakan cara perbanyakan tanaman yang pertama kali ditemukan oleh manusia dan sampai sekarang masih terus dilakukan.
Pebanyakan tanaman dengan menggunakan biji, khususnya untuk tanaman buah-buahan yang bersifat tahunan, mempunyai beberapa kelemahan. Waktu yang dibutuhkan sampai mulai berproduksi cukup lama, yakni sekitar 10 tahun. Selain itu, yang sering terbentuk adalah pohon yang tinggi, tetepi cabangnya agak kurang sehingga produksinya juga relatif lebih rendah.
Pada buah-buahan tropika, biji hanya digunakan sebagai bahan untuk perbanyakan batang bawah. Biji yang digunakan sebaiknya berasal dari pohon atau varietas yang baik dan terpilih untuk mengurangi variasi pertumbuhan semai. Tingkat kematangan, keseragaman, dan kesehatan biji akan sangat mempengaruhi bibit yang dihasilkan. Buah untuk benih sebaiknya dilakukan apabila buah sudah masak dipohon. Pengolahan dan penanganan biji juga perlu dilakukan sesuai dengan sifat-sifat biji.
Biji buah-buahan tropika pada umumnya tergolong biji yang tidak tahan disimpan lama. Biji-biji itu harus segera ditanam setelah dibersihkan dari daging buahnya.
Biji dapat digunakan untuk benih atau bibit apabila dihasilkan melalui proses pembibitan yang sesuai dengan syarat pembibitan bermutu, misalnya melalui hibridisasi yang mengontrol dan ditunjukkan untuk pemulihan.
Cara perbanyakan secara generatif sebaiknya tidak dilakukan karena kurang menguntungan.